28 April 2009

RASUL TOMAS


Injil Yohanes memberikan pada kita gambaran yg lebih lengkap mengenai murid yg bernama Tomas. Yohanes mengatakan bahwa Tomas juga disebut Didimus (Yoh 20 : 24). Kata Yunani itu berarti "kembar" seperti juga kata Ibrani t'hom, yg di-Yunani-kan menjadi Thomas.

Kita tidak mengetahhui siapa Tomas sebelumnya, latar belakang keluarganya atau bagaimana ia dipanggil menjadi rasul. Injil Yohanes menceritakan keberanian Tomas untuk mengambil sikap dan pola pikir lain daripada murid-murid yg lain. Pada suatu kali Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia bermaksud kembali ke Yudea. Murid-murid yg lain memperingatkan Dia untuk tidak pergi karena kebencian masyarakat di sana kepada-Nya. Tetapi Tomas berkata, "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia" (Yoh 11 : 6).

Namun para pembaca modern sering melupakan keberanian Tomas ini; ia lebih sering dikenang sbgi seorang yg lemah dan peragu. Pada suatu kali Yesus berkata kepada para murid-Nya, "Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." Tetapi Tomas menjawab, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"  (Yoh 14 : 4-5).

Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, Tomas berkata pada teman2nya, "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dlm lambung-Nya, sekali2 aku tidak percaya" (Yoh 20 : 25). Dan beberapa hari kemudian Yesus menampakkan diri kepada Tomas dan murid2 lainnya, Tomas berseru, "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yoh 20 : 28). Para bapa Gereja mula-mula dulu sangat menghargai contoh yg diberikan Tomas. Agustinus mengomentarinya : "Ia (Tomas) telah meragukan supaya kita bisa tidak ragu."

Tradisi menyebutkan bahwa Tomas pernah menjadi misionaris di India. Konon ia mati sbg martir di sana dan dikuburkan di Mylapore (pinggiran kota Madras). Namanya terus diabadikan sbg nama sebuah gereja di sana : Marthoma, yg berarti "Tuan Tomas".

Sumber : Dunia Perjanjian Baru oleh JI Parker, dkk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar