27 April 2010

5 Tanda Konsep Diri Negatif

AKIBAT GAMBAR DIRI RUSAK

Menurut William D. Brooks dan Philip Emmert (1976:42-43) ada lima tanda konsep diri negatif.

- Pertama, ia peka terhadap kritik. Orang ini sangat tidak tahan terhadap kritik yang ditrimanya, dan mudah naik darah. Bagi orang ini, koreksi sering kali dipersepsi sebagai usaha untuk menjatuhkan harga dirinya. Dalam komunikasi, orang yang memiliki konsep diri negatif cenderung menghindari dialog terbuka, dan bersikeras mempertahankan pendapatnya dengan berbagai justifikasi atau logika yang keliru.

- Kedua, responsif sekali terhadap pujian. Walaupun ia mungkin berpura-pura menghindari pujian, ia tidak dapat menyembunyikan antusiasmenya pada waktu menerima pujian. Buat orang-orang yang seperti ini, segala macam embel-embel yang menunjang harga dirinya menjadi pusat perhatiannya.

- Ketiga, bersamaan dengan kesenangannya terhadap pujian, mereka pun bersikap hiperkritis terhadap orang lain. Ia selalu mengeluh, mencela, atau meremehkan apapun atau siapapun. Mereka tidak pandai dan tidak sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada kelebihan orang lain.

- Keempat, cenderung merasa tidak disenangi orang lain. Ia merasa tidak diperhatikan. Karena itulah ia bereaksi kepada orang lain sebagai musuh, sehingga tidak bisa melahirkan kehangatan dan keakraban persahabatan. Ian tidak akan pernah mempersalahkan dirinya, tetapi akan mengangap dirinya sebagai korban dari sistem sosial yang tidak beres.

- Kelima, bersikap pesimis terhadap kompetisi seperti seperti terungkap dalam keengganannya untuk bersaing dengan orang lain dalam membuat prestasi. Ia menganggap tidak akan berdaya melawan persaingan yang merugikan dirinya.

Rumus yang dipakai selama ini, yang merupakan tipu daya iblis, adalah: Harga diri = Prestasi + Pendapat orang lain. (anakmuda.net)



11 April 2010

Song of The Week : HALLELUJAH (Choir)

Hallelujah hallelujah hallelujah hallelujah hallelujah
Hallelujah hallelujah hallelujah hallelujah hallelujah

For the lord God omnipotent reigneth
Hallelujah hallelujah hallelujah hallelujah
For the lord God omnipotent reigneth
Hallelujah hallelujah hallelujah hallelujah
For the lord God omnipotent reigneth
Hallelujah hallelujah hallelujah hallelujah

Hallelujah hallelujah hallelujah hallelujah
Hallelujah hallelujah hallelujah hallelujah
(For the lord God omnipotent reigneth)
Hallelujah hallelujah hallelujah hallelujah

For the lord God omnipotent reigneth
(Hallelujah hallelujah hallelujah hallelujah)
Hallelujah

The kingdom of this world;
is become
the kingdom of our Lord,
and of His Christ
and of His Christ

And He shall reign for ever and ever
And He shall reign forever and ever
And He shall reign forever and ever
And He shall reign forever and ever

King of kings forever and ever hallelujah hallelujah
and lord of lords forever and ever hallelujah hallelujah
King of kings forever and ever hallelujah hallelujah
and lord of lords forever and ever hallelujah hallelujah
King of kings forever and ever hallelujah hallelujah
and lord of lords
King of kings and lord of lords

And He shall reign
And He shall reign
And He shall reign
He shall reign
And he shall reign forever and ever

King of kings forever and ever
and lord of lords hallelujah hallelujah
And he shall reign forever and ever

King of kings and lord of lords
King of kings and lord of lords
And he shall reign forever and ever

Forever and ever and ever and ever
(King of kings and lord of lords)

Hallelujah hallelujah hallelujah hallelujah
Hallelujah

01 April 2010

TIGA PULUH UANG PERAK


Salah satu cerita yang paling keji dalam Alkitab dalah mengenai Yudas Iskariot, murid yang mengkhianati Kristus dengan bayaran tiga puluh uang perak. Walaupun sulit untuk menentukan secara pasti seberapa nilai tiga puluh uang perak itu, satu hal yang kita ketahui, jumlah itu tidaklah seberapa.

Mata uang denarius dari Roma, merupakan mata uang yang paling umum dipakai pada masa Yesus hidup. Dibuat dari perak, pada mata uang ini terdapat gambar kepala kaisar. Karenanya, rakyat Yahudi pada masa itu dilarang menggunakan mata uang itu sebagai persembahan mereka dalam kebaktian agama; untuk itu, mereka menukarkan mata uang ini dengan kepingan perak. Para penukar uang pada masa itu menukarkan denarius atau syikal menjadi keping perak dengan memotong 12 persen sebagai ongkos tukar.

Mata uang denarius dalam kurs dolar sekarang nilainya sekitar 20 sen dolar sesuai dengan berat dan kandungan peraknya. Namun pada masa itu, satu denarius sama dengan upah kerja satu hari seorang pekerja umum, jadi daya belinya cukup besar. Sekalipun demikian, berdasarkan perhitungan ini kita melihat bahwa Yudas mengkhianati Kristus hanya untuk mendapatkan sejumlah upah satu bulan kerja – jumlah yang hampir tidak berarti.

Kitab Zakharia telah menubuatkan bahwa sejumlah itulah yang akan dibayarkan bagi seorang Mesias (Za 11: 12). Ketika Yudas menerima tiga puluh keping mata uang perak sebagai ganti nyawa Kristus, ia menggenapi nubuat ini (Mat 26:15). Jumlah itu juga senilai dengan harga seorang budak belian pada masa itu.


Sumber : Dunia Perjanjian Baru (by Packer, Tenney, White). 1993