Baca: Efesus 5:1-13
“Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,” Efesus 5:8
“Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,” Efesus 5:8
Kehidupan seorang Kristen seharusnya mengalami perubahan secara nyata karena kita tidak lagi berada dalam kegelapan, melainkan memancarkan terang. Kalau kita ini terang, seluruh keberadaan kita adalah terang. Status sebagai “Kristen” bukan seperti sebuah stiker yang ditempel di luar sehingga orang melihat siapa kita melalui keaktifan kita mengikuti kebaktian atau persekutuan-persekutuan, tetapi mulai dari dalam diri kita di mana hakekat hidupnya mengalami perubahan dan menjadi terang; inilah yang dikatakan sebagai pertobatan yang sesungguhnya.
Sumber terang adalah Tuhan. Maka dari itu kita harus menjadi terang sebab kita adalah anak-anak terang. Jika Bapa kita adalah Allah yang terang, maka kita sebagai anak-anakNya juga seharusnya menjadi anak-anak terang. Ini ditegaskan Yohanes dalam suratnya, “Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.” (1 Yohanes 1:5-6). Jadi jika kita adalah anak-anak terang maka seharusnya kita memancarkan terang! Sayangnya banyak orang yang berlabel ‘Kristen’ tetapi hidupnya tidak memancarkan terang bagi sekitarnya, bahkan masih tinggal dalam kegelapan. Firman Tuhan jelas menyatakan, “Kamu adalah garam dunia. Kamu adalah terang dunia.” (Matius 5:13a, 14a). Dua hal inilah yang menjadi cara kekristenan mempengaruhi dunia.
Ketika kita menyalakan alat penerang, kita meletakkannya di tempat yang tinggi supaya sinarnya menerangi semua tempat. Tuhan menghendaki kita ‘memisahkan diri’ dari orang-orang yang ada dalam kegelapan. Bukan berarti kita tidak boleh bergaul dan berteman dengan mereka, tetapi lebih menekankan bahwa kita tidak boleh berkompromi atau bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan gelap mereka, “karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,” (Efesus 5:9). Di tengah dunia yang dipenuhi kenajisan dan hawa nafsu, setiap anak Tuhan dituntut untuk berani tampil beda dan tetap memancarkan sinar kemulianNya.
Sudahkah kita menjadi terang
bagi orang-orang yang ada di sekitar kita?
bagi orang-orang yang ada di sekitar kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar