21 Juli 2009

"RA NGGO SUWI" (GAK PAKE LAMA)

Bacaan : Mazmur 1 : 1 – 6

Jika kita mendengarkan dan memperhatikan lirik lagu-lagu yang sedang hits saat ini (Wali - Cari Jodoh, Saykoji – Online, Oppie Andaresta – Single Happy, T2 – Malu2 donk, dll), apa yang menarik dari lagu-lagu tersebut?

Kebanyakan lagu-lagu tersebut melukiskan tentang kekecewaan, keputusasaan dan pengharapan-pengharapan. Di satu sisi, lagu-lagu tersebut menjadi wadah aspirasi dan wujud dari perasaan-perasaan yang mereka alami. Dan secara tidak sengaja, pencipta serta penyanyinya juga berasal dari kaum muda sendiri. Bisa dibayangkan, bukan hanya beberapa orang saja yang mengalami perasaan-perasaan tersebut, sebab sudah dapat dipastikan bahwa banyak penikmat musik itu yang lama-kelamaan juga akan larut dalam “emosi” yang terkandung di dalamnya. dengan kata lain, hampir kebanyakan kaum muda pernah mengalami kekecewaan, putus asa tak berpengharapan, dll.

Tak dapat dipungkiri bahwa masa remaja adalah masa dimana seorang anak mulai memasuki masa menuju kedewasaan. Anak muda biasanya identik dengan banyak pengalaman, kekanak-kanakan, labil, egois, belum dapat mengambil keputusan dengan baik serta bersikap dewasa. Bahkan ketika para orang tua sedang berbincang-bincang, mereka dibilang “ga usah ikut-ikut, ini urusan orang dewasa”. Dari situ banyak muncul pergolakan hidup yang membuatnya semakin bertumbuh dan salah satunya adalah kekecewaan ini. kecewa pada teman, sahabat, kekasih, guru, ortu bahkan kepada Tuhan.

Bagaimanapun juga, kekecewaan adalah sebuah proses belajar untuk kita dapat lebih sadar dan rendah hati. Sebab tidak semuanya dapat berjalan sesuai keinginan kita. Maka kita haruslah membiarkan kehendak Tuhan terjadi dalam kehidupan kita.

Selain pandangan-pandangan tersebut, ternyata ada sisi positif anak muda yang banyak dicontoh oleh para orang tua. Jika teman-teman tau lagu dari Rhoma Irama…darah muda ,darahnya para remaja. Lagu ini menggambarkan tentang sifat anak muda yang pantang menyerah, penuh semangat, berapi-api, dll.

Hidup kaum muda diibaratkan dengan hidup yang penuh perjuangan. Apa yang diinginkan pasti harus didapatkan. Namun terkadang semangat tersebut disertai dengan ketidakasabaran, dan akhirnya mencari jalan pintas untuk mencapai itu semua. Maunya sebagai anak muda, menjalani hidup dengan nyaman, mudah dan praktis. Kalo bisa langsung mendapat tanpa banyak kerja keras ”instan” dan ra nggo suwi…

Dalam kehidupan anak muda, perjuangan adalah suatu yang diperlukan untuk menjalani hidup ini. Jika kita tidak diberi hambatan kita tidak akan bisa keluar dari jalan yang ada dengan sukacita.

Kita akan lumpuh dan tidak bisa “TERBANG” jika kita terus-terusan berada dalam kebahagiaan saja/ zona aman. kita akan selalu menjadi bayi yang makan bubur saja jika dalam pertumbuhan tidak diajari makan nasi (yang lebih keras dari bubur) ( bandingkan 1 kor 3: 2 dan Ibrani 5: 12 – 14)

Mungkin kita sangat nyaman dengan hal tersebut. tanpa hambatan dan langsung jadi. resikonya, kita menjadi tidak kuat dan mudah terombang-ambing dalam kehidupan duniawi. Sebagai anak muda tentu kita punya banyak kelemahan, kekurangan. Namun, biarlah dengan kelemahan kita, kuasa Tuhan semakin nyata di sekitar kita dan kita dapat merasakan kuasa Tuhan dalam hidup kita.

Dalam setiap perjuangan kita menghadi hambatan2, kita selalu diberikan harapan.Disaat kita hampir putus asa, ingat bahwa ada pengharapan. kita berserah pda Tuhan dan bukan menyerah pada keadaan.

Sebagai anak muda, kita harus bersikap dewasa dalam menghadapi permasalahan hidup dengan bersabar dalam penantian dan perjuangan. Maz. 1: 3 “ Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Kita sebagai anak muda haruslah menjadi pohon yang kuat, yang selalu bertumbuh, berkembang dan menghasilkan buah. Menikmati setiap proses yang Allah ijinkan terjadi di setiap hidup kita. Karena kita tahu bahwa Allah senantiasa menolong di setiap langkah kita.

Dengan yakin bahwa Allah terus bersama kita, kita harus tetap tegar menghadapi persoalan-persoalan yang terjadi di sekitar kita. Berserah pada Tuhan dan yakin akan kuasa Tuhan. meskipun kita masih muda, kita tunjukkan bahwa Allah dapat menyatakan kuasanya dalam diri kita. Kita belajar untuk mengenal rencana Tuhan. mungkin kita belum bisa mengerti. namun suatu saat kita bisa.

Renungan:
"maukah kita menyerahkan proses hidup kita kepada Allah? Atau kita hanya mau budaya instan, ra nggo suwi.... ?"

by : Chrisma Okta Wulandari, dibawakan pada waktu Kamisan tgl 2 Juli 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar