24 Mei 2009

MANGA MESIAS

Mau tau gimana kisah perjalanan hidup Tuhan Yesus di dunia ini diceritakan dalam bentuk manga (komik / cerita bergambar khas Jepang)?


Judul : MANGA MESIAS : Yang Diurapi

Scriptwriter : Hidenori Kumai

Artist : Kozumi Sinozawa

Assistant Artist : Atsuko Ogawa

Art Director : Chihaya Tsutsumi

Supervisor : Toshikazu Iwaoka

Penerjemah Indonesia : Slamat P Sinambela

Editor : Darsum Sansulung

Penerbit : SPS

Distributor : PT Abiyah Pratama

Sinopsis : Bersumber dari kitab Injil, cerita dimulai dari pemberitahuan kelahiran Yesus kepada Maria oleh malaikat Gabriel, terus peristiwa Natal, Yesus 12 tahun di Bait Suci, pelayanan Yesus bersama murid2nya sampai peristiwa kematian, kebangkitan dan diakhiri dengan Kenaikan ke Surga. Di dalam buku cerita bergambar ini, nama "Yesus"  diganti menjadi "Yeshuah", yaitu bentuk Ibrani dari nama Yesus.

Coba deh baca buku manga ini, pasti kamu bakal menemukan sesuatu yg unik karena deskripsi dan visualisasi yg bagus dan keren. Cocok buat nambah koleksi komik Jepang kamu ato mau dihadiahkan kepada adik ato ponakan yg masih kecil biar mereka bisa mengenal siapa pribadi Tuhan Yesus lewat buku ini... 

15 Mei 2009

BLOG-NYA GKJ PURWODADI

Ternyata GKJ Purwodadi udah punya blog lho di http://gkj-purwodadi.blogspot.com/

tapi sayang postingan terakhirnya pada tanggal 3 Maret 2008.. jadi sampe sekarang gak update lagi... Kayaknya udah gak ada yg urus

Ayo donk di-update lagi! Paling tidak satu bulan satu postingan!

13 Mei 2009

PEMBERIAN ALLAH

Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. 
1 Korintus 2:12

Meyakini ayat ini memberi kekuatan ya... Dan saya pikir memang tidak ada alasan untuk tidak meyakininya. Ketika saya renungkan ayat ini, saya menjadi trenyuh, karena apa yang kita terima itu bukan sesuatu yang berasal dari dunia (kekayaan, kepintaran, popularitas, nama baik, jabatan / kekuasaan, dll.) Tetapi yang berasal dari Allah (keselamatan, hikmat, kekuatan, perlindungan, karunia roh, karakter, kapasitas untuk melayani, dst).

Luar biasa jika boleh dibandingkan, bahwa apa yang kita terima adalah hal yang mempunyai nilai kekal, tidak akan hilang, dan terus tajam tiap waktunya (jika kita berketetapan menajamkannya).

Hal yang lebih gila lagi adalah bahwa melalui pemberian Allah ini, kita dapat mengetahui, mengenali dan menggunakan apa yang Allah karuniakan kepada kita.

Jadi, apakah kita tahu bahwa Allah telah memberikan pemerlengkapan kepada kita? Atau kita hanya tahu sedikit dari buanyaknya yang Allah karuniakan kepada kita? Bergaulah akrab dengan Allah, dan Anda akan menemukannya, satu demi satu.

Mas Ari

11 Mei 2009

PENGAKUAN IMAN RASULI DALAM BAHASA JAWA

Yuk belajar berbahasa Jawa lagi! Kali ini kita akan bersama2 menghafalkan Pengakuan Iman Rasuli dalam Bahasa Jawa (Sahadhat Kalih Welas) dengan tujuan supaya teman2 bisa lancar mengucapkannya setiap mengikuti ibadah / kebaktian dengan bahasa pengantar Bahasa Jawa.


SAHADHAT KALIH WELAS
(inggih punika Pangaken Pitados Rasuli)

Kawula pitados dhateng Allah Sang Rama, ingkang Mahakawasa, ingkang nitahaken langit kaliyan bumi.

Inggih pitados dhateng Yesus Kristus ingkang Putra ontang-anting, Gusti kawula.

Ingkang kabobotaken dening Roh Suci, miyos saking prawan Maryam.

Ingkang nandhang sangsara nalika jumenengipun Pontius Pilatus, kasalib, nglampahi seda, lajeng kasarekaken, tumedhak dhateng ing teleng palimengan.

Ing tigang dintenipun wungu malih saking antawisipun tiyang pejah.

Lajeng sumengka dhateng ing swarga, pinarak wonten ing tengenipun Allah Sang Rama Ingkang Mahakawasa.

Saking ngriku inggih badhe rawuhipun ngadili tiyang ingkang gesang kaliyan ingkang pejah.

Kawula pitados dhateng Roh Suci.

Kawula pitados wontenipun pasamuwan Kristen satunggal ingkang suci sarta wradin, inggih patunggilanipun para suci.

Punapa-dene pangapuntening dosa;

Tanginipun raga;

Sarta gesang langgeng.

Sumber : Kidung Pasamuwan Kristen. BMGJ. 2001

10 Mei 2009

DOA (bagian 1)

(bahan renungan Kamisan tgl. 23 April 2009)

by : Mas Ari

Pengantar 

Kali ini kita akan belajar mengenai berdoa. Musah-mudahan pelajaran ini akan menarik kita semua mengingat hal doa sudah kita kenal sejak kita kecil sih!

Tapi, walaupun sudah kita kenal sejak kecil tidak jarang waktu kita semua sudah besar sekarang kalau diminta tolong untuk berdoa sering kali menolak atau merasa nggak bisa, bahkan ada yg merasa takut dan segan.

Sekali lagi semoga pelajaran doa ini sungguh akan menjadi berkat kamu2 yg ada di sini, agar suatu saat ketika kalian diminta untuk berdoa memiliki sikap yg positif karena kalian memiliki kesempatan untuk berbicara kepada Allah pencipta, penguasa di depan teman2. Kita sungguh perlu merasa bangga untuk berbicara, memuji Dia, bukan malu, katena Allah kita sangat hebat!

Tentu saja semua itu butuh latihan dan untuk itu kita semua perlu terus bertumbuh belajar mengenal siapa Dia itu. Siapa sih Allah kita, bagaimana sifat2Nya, supaya kita bisa memuji Dia, seberapa besarnya sih KuasaNya itu supaya kita bisa menyembah Dia dan sekuat apa sih KuasaNya supaya kita bisa mempercayainya? dan seterusnya...

Sehubungan dengan itu semua, setiap anak2 perlu memiliki catatan pribadi tentang doa dan mungkin saja di antara kalian sudah punya tapi rasanya kalau nanti akan dibagikan kertas doa di mana di situ ada beberapa ide untuk mengembangkan kehidupan doa itu, maka itu dapat menyempurnakan catatan yg kalian mungkin sudah punya sebelumnya.

Tetapi sebelum masuk ke dalam pelajaran pokok hal doa, sebelumnya saya ingin sekali mengajukan beberapa pertanyaan yg kalian bisa dengan bebas memberi jawab sesuai dengan pendapat kalian.

1. Menurut kamu2 apa artinya doa?

2. Apakah doa itu penting? Mengapa dan beri alasanmu!

3. Beberapa ayat tentang Allah, sifat, perbuatanNya yg dapat menolong kamu2 untuk memuji Dia. Misalnya : Mzm 25 :3, Mzm 62 : 12, Mzm 106 : 1, Mzm 108 : 5, Mzm 111 : 2, Ams 4 : 11...

Pujian melalui doa dapat kamu ucapkan dengan mengutip ayat2 tersebut, juga dengan menambah sendiri ayat2 yg lain yg menjelaskan tentang sifatNya atau perbuatanNya.

Baik juga kalau kamu dapat menggunakan kata2mu sendiri, berdasarkan pengertian yg kamu peroleh dari ayat2 tersebut atau pengalaman2 pribadi dengan Dia yg sungguh menolong kamu untuk memuji Dia.

Ketika kita melihat akan sifat dan perbuatan2Nya yg ajaib, besar dan penuh kasih, maka itu akan menolong kita dalam memuji Dia. Kalau kita rajin dalam merenungkan akan firmanNya khususnya dengan melihat siapa Dia sebenarnya maka itu akan sangat membantu kita dalam menaikkan pujian, penyembahan, permohonan dan ucapan syukur kepadaNya.

Kali ini kita memang hanya akan belajar memuji Dia. Dan memang doa yg baik adalah kalau kita selalu memulai dengan pujian kepadaNya bukan dengan permintaan2 kita. Seperti hal yg cukup sering terjadi di antar remaja adalah memuji temannya dengan mengatakan dia itu keren lho, dakep, bagus, kaya, pinter, jago deh, hebat, dls.

Biasanya kalau kita memuji gitu pasti bagi orang tersebut sesuatu yg menyengkan dia bukan?

Nah, dalam kehidupan rihani kita ini kalau kita rajin memuji Alla karena sesungguhnya pujian itu adalah hak Allah, maka itu pasti menyenangkan hati Allah tapi juga menyehatkan kehidupan rohani kita. Hubungan pribadi kita dengan Allah pencipta kita akan terasa lebih dalam, hangat dan menyegarkan.

Kita perlu melatih diri kita dalam hal itu, dan Roh Kudus pasti akan menolong kita untuk mengungkapkan hal itu. (bersambung)

04 Mei 2009

TIPS MENJAGA KESEHATAN MATA


Penglihatan jelas dapat membantu kita dalam berbagai hal, misalnya bekerja, menikmati pemandangan alam, atau komunikasi dengan orang lain. Jika ingin memiliki mata yang sehat, sudah tentu Anda harus merawatnya.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kesehatan mata, simak saja disini :

  • Periksa kesehatan mata pada dokter ahli mata. Pada kunjungan tersebut tidak hanya dilakukan pemeriksaan kemapuan pandang (visus), melainkan juga pemeriksaan tekanan bola mata (untuk mengetahui glaukoma), pemeriksaan degenerasi makula, kemungkinan katarak, dan pemeriksaan lain. Jika memiliki riwayat penyakit mata, diabetes, atau darah tinggi, disarankan melakukan pemeriksaan setidaknya dua kali setahun.
  • Segera konsultasi dengan dokter jika didapatkan perubahan pada kemampuan pandang, misalnya pandangan ganda atau kabur, terdapat huruf yang hilang saat melihat hasil cetakan, tidak dapat melihat wajah dengan jelas, atau gangguan pandang lainnya.
  • Lindungi mata dari paparan sunar ultra violet (UV), debu, angin dan cahaya yang terlalu kuat. Jika berada di daerah dengan sinar matahari sangat kuat, gunakan kacamata UV.
  • Konsumsi makanan yang sehat untuk mata, misalnya yang mengandung antioksidan, karotin (wortel, bayam), mengandung seng (daging sapi atau domba), dan selenium (ikan atau daging merah).
  • Hindari cedera mata. Gunakan kacamata pengaman saat bekerja, terutama bila pekerjaan yang beresiko, misalnya di bengkel, pekerjaan bangunan, atau pekerjaan lain. Jika terdapat benda asing di mata, jangan dikucek, lebih baik gunakan air hangat steril untuk membersihkan benda asing tersebut atau segera bawa ke dokter.

Saat Menonton Televisi

Sebenarnya menonton televisi merupakan hal yang aman bagi mata, karena peregangan di mata saat melihat televisi tidak terlalu berlebihan dibanding saat membaca. Dengan memperhatikan hal berikut, mata Anda aman saat melihat televisi :

  • Pencahayaan yang memadai, tidak terlalu besar dan terlalu rendah. Pencahayaan yang terlalu kuat dapat mengurangi kontras di layar dan mengaburkan pandangan. Sebaiknya tidak menempatkan sumber cahaya yang dapat mengakibatkan pantulan di televisi. Sebaiknya warna di sekitar televisi bercorak netral.
  • Sebaiknya cahaya di ruang televisi tidak gelap total. Ruangan yang gelap total mengakibatkan kontras televisi menjadi berlebihan sehingga mengganggu kenyamanan mata. Warna di ruangan tidak menyesuaikan dengan televisi, melainkan televisi yang menyesuaikan kondisi ruangan.
  • Perhatikan jarak menonton. Setidaknya jarak antara mata dan televisi adalah lima kali diameter layar. Pada jarak tersebut, gambar dapat terlihat jelas dan tidak mengganggu mata. Jika sering menonton dalam jarak dekat, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan kesehatan mata. Rabun jauh (myopia) sering terjadi pada anak yang menonton televisi dalam jarak dekat.
  • Pastikan televisi telah diatur dengan baik. Posisi televisi sebaiknya sejajar dengan mata sehingga ketika menonton tidak harus mendongak atau membungkuk.
  • Jika diharuskan memekai kacamata, gunakan kacamata tersebut saat menonton televisi.

Ketika Menggunakan Komputer

Berinteraksi dengan layar komputer dalam waktu lama mengakibatkan mata teregang dan kering. Beberapa tips yang berkaitan dengan layar televisi dapat digunakan saat menggunakan komputer :

  • Jika sudah terlalu lama, sebaiknya berhenti dulu beberapa saat untuk mengistirahatkan mata. Selain itu, sering berkedip juga disarankan untuk menghindari mata kering.
  • Jika ada agangguan penglihatan saat menggunakan komputer, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ahli mata.
  • Jarak antara layar monitor dengan mata sekitar 30-40 cm dengan posisi bagian atas layar sesuai degan ketinggian bola mata atau sedikit di bawah batas mata.
  • Pastikan monitor yang Anda gunakan dapat diatur kemiringannya agar mudah menyesuaikan dengan posisi mata. Jika memiliki dana, sebaiknya menggunakan monitor LCD karena radiasinya lebih rendah dibanding dengan monitor CRT.
  • Gunakan screen protector di layar komputer untuk mengurangi pancaran radiasi.
  • Jika mengalami gangguan penglihatan, baik rabun jauh atau dekat, gunakan kacamata untuk memastikan bahwa bayangan tepat jatuh di retina.

Diambil dari : http://dokternasir.web.id/tips-menjaga-kesehatan-mata/


YANG PALSU DI DIRI KITA


Jenny, gadis cantik kecil berusia 5 tahun dan bermata indah. Suatu hari ketika ia dan ibunya sedang pergi berbelanja ia melihat sebuah kalung mutiara tiruan yang sangat Indah, dan harganya-pun cuma 2,5 dolar. Ia sangat ingin memiliki kalung tersebut dan mulai merengek kepada ibunya. Akhirnya sang Ibu setuju, katanya: “Baiklah, anakku. Tetapi ingatlah bahwa meskipun kalung itu sangat mahal, ibu akan membelikannya untukmu. Nanti sesampai di rumah, kita buat daftar pekerjaan yang harus kamu lakukan sebagai gantinya. Dan, biasanya kan Nenek selalu memberimu uang pada hari ulang tahunmu, itu juga harus kamu berikan kepada ibu.” “Okay,” kata Jenny setuju.

Merekapun lalu membeli kalung tersebut. Setiap hari Jenny dengan rajin mengerjakan pekerjaan yang ditulis dalam daftar oleh ibunya. Uang yang diberikan oleh neneknya pada hari ulang tahunnya juga diberikannya kepada ibunya.Tidak berapa lama, perjanjiannya dengan ibunya pun selesai. Ia mulai memakai kalung barunya dengan rasa sangat bangga. Ia selalu memakai kalung itu kemanapun ia pergi. Ke sekolah taman kanak-kanaknya, ke supermarket, bermain bahkan pada saat ia tidur, kecuali pada saat mandi. “Nanti lehermu jadi hijau,” kata ibunya…

Jenny juga memiliki seorang ayah yang sangat menyayanginya. Setiap menjelang tidur, sang ayah selalu membacakan sebuah buku cerita untuknya. Pada suatu hari seusai membacakan cerita, sang ayah bertanya kepada Jenny; “Jenny, apakah kamu sayang ayah?” “Pasti, yah. Ayah tahu betapa aku menyayangi ayah.”"Kalau kau memang mencintai ayah, berikanlah kalung mutiaramu pada ayah.” “Yaa… ayah, jangan kalung ini. Ayah boleh ambil mainanku yang lain, Ayah boleh ambil Rosie, bonekaku yang terbagus, Ayah juga boleh ambil pakaian-pakaiannya yang terbaru tapi jangan ayah ambil kalungku…” “Ya anakku, tidak apa-apa… tidurlah.” Ayah Jenny lalu mencium keningnya dan pergi, sambil berkata: “Selamat malam anakku, semoga mimpi indah.”

Seminggu kemudian setelah membacakan cerita ayahnya bertanya lagi: “Jenny apakah kamu sayang ayah?” “Pasti, Yah. Ayah kan tahu aku sangat mencintaimu. ” “Kalau begitu, boleh ayah minta kalungmu?” “Yaa, jangan kalungku…, Ayah ambil Ribbons, kuda-kudaanku. .. Ayah masih ingat kan ? Itu mainan favoritku. Rambutnya panjang dan lembut. Ayah bisa memainkan rambutnya, mengepangnya dan sebagainya. Ambillah Yah, Asal ayah jangan minta kalungku…” “Sudahlah nak, lupakanlah,” kata sang ayah.

Beberapa hari setelah itu Jenny mulai berpikir, kenapa ayahnya selalu meminta kalungnya? dan kenapa ayahnya selalu menanyai apakah ia sayang padanya atau tidak? Beberapa hari kemudian ketika ayah Jenny membacakan cerita, Jenny duduk dengan resah. Ketika ayahnya selesai membacakan cerita, dengan bibir bergetar ia mengulurkan tangannya yang mungil kepada ayahnya sambil berkata: “Ayah…, terimalah ini..” Ia lepaskan kalung kesayangannya dari genggamannya, dan dengan penuh kesedihan kalung tersebut berpidah ke tangan sang ayah…Dengan satu tangan menggenggam kalung mutiara palsu kesayangan anaknya, tangan yang lainnya mengambil sebuah kotak beludru biru kecil dari kantong bajunya. Di dalam kotak beludru itu terletak seuntai kalung mutiara yang asli, sangat indah dan sangat mahal… Ia telah menyimpannya begitu lama untuk anak yang dikasihinya. Ia menunggu dan menunggu agar anaknya mau melepaskan kalung mutiara plastiknya yang murah, sehingga ia dapat memberikan kepadanya kalung mutiara yang asli

Begitu pula dengan dengan Tuhan kita… seringkali Ia menunggu lama sekali agar kita mau menyerahkan segala milik kita yang palsu … dan menukarnya dengan sesuatu yang sangat berharga….


Diambil dari : http://inspirasipagi.blogspot.com/

02 Mei 2009

YESUS

Hidup yang kupilih, membuatku berarti
Kar’na Yesus Tuhan 
Tempatku percaya dan berharap
Kubuka mataku, lihat sek’lilingku
Kuharus nyatakan 
Kebenaran-Nya yang membebaskan 

Kar’na kuasa-Mu, kar’na kehebatan-Mu oh…
Kudapat lakukan perkara besar yang Engkau janjikan

Yesus Kaulah sahabatku 
Yesus Kau yang akan s’lalu berada di sisiku
Kau sumber kuatku 
Yesus Kaulah sahabatku
Yesus Kau yang tak pernah jemu-jemu di sisiku
Kau sumber kuatku

KETIKA ALLAH MENGUTUS . . .

Pekerjaan pemberitaan Injil adalah sebuah tanggung jawab yang agung, karena berhubungan langsung dengan Yang Agung. Ini adalah tanggung jawab istimewa setiap orang percaya dan panggilan utama mereka. Keistimewaannya terletak pada bagaimana Allah dengan segala kebesaran, kuasa, kapasitas dan keluarbiasaanNya itu, justru bermitra dengan “debu” untuk menyelesaikan proyek agungNya. Satu hal yang saya tangkap dari jalan yang Ia tempuh ini adalah, besarnya kerinduan Allah untuk intim dengan ciptaan-ciptaan baruNya, Ia ingin melalui kesatuan ini bumi dikembalikan pada tujuan awal masa awal penciptaan, yaitu penuh dengan orang-orang yang takut kepada Allah. 

Pelaksanaan tugas ini dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara, disesuaikan dengan konteks budaya masing-masing lingkungan (ladang). Beberapa orang melakukannya dengan cara berinteraksi dengan tetangganya, atau ada juga yang menjangkau teman kerjanya, rekan bisnisnya, ada yang menolong orang-orang miskin, anak-anak sekolah atau teman kostnya. Banyak juga yang pergi kepada saudaranya, keluarganya jauh atau dekat, atau orang tuanya, dan lain-lain. Begitu luasnya, sampai kita tidak menyadari bahwa ternyata mereka (the lost) tinggal di sekitar kita dan setiap hari berinteraksi dengan kita. Bahkan proyek penjangkauan kepada suku-suku yang terhilang dan bangsa-bangsa yang belum mengenal Injil sudah bergerak sejak jaman rasul-rasul dan sampai sekarang ini. Kuasa Injil terus bergerak meluas sampai setiap suku, kaum dan bahasa akhinya mendengar berita baik itu. Luar biasa bukan? Coba dengar dan pikirkan panggilan ini: “Siapa yang mau pergi kepada mereka untuk Aku?” demikian seruan Allah (Yes. 6:8).

Pemahaman kita tentang dunia misi terus berkembang dan sampai sekarang kita memahami bahwa untuk “pergi kepada yang terhilang” tidak lagi harus membutuhkan biaya yang tinggi dan pengorbanan yang besar. Cukup keluar dari kehidupan kita (pintu kamar, pintu rumah, keluar halaman, dst.) dan mulai mengasihi, memahami kehidupan orang lain, dan membagi. Sebuah tindakan sederhana yang bisa kita lakukan secara alamiah. 

Setelah lahir baru dan mendapat tantangan dari pemimpin jemaatnya, Indra, dengan idealismenya, menyadari bahwa dia perlu untuk pergi dan membagi Injil. Dengan semangat menggebu, tiap sore dia dan seorang teman satu gereja pergi ke stadion dan mendatangi tiap-tiap orang yang sedang asyik berolahraga dan mulai menyadarkan orang tentang dosa-dosa mereka, dan menawarkan keselamatan. Ada yang menanggapi, tetapi tanggapan negatif dan tidak sedikit juga yang cuek terhadap mereka. Bahkan beberapa kali juga dia hampir dipukuli, karena dianggap mengkristenkan orang. Caramu itu baik Ndra, tapi kurang bijaksana!

Mengenal Secara Pribadi

Penginjilan bukan sekedar tindakan atau aksi singkat, sekalipun hal itu kadang terjadi dan berhasil. Tetapi adalah sebuah proses yang diawali dengan menginjili diri sendiri. Menaruh diri kita pada pengenalan akan Injil itu. Jika kita belum melakukan langkah awal ini, akan sulit bagi kita untuk memperkenalkan Pribadi yang bahkan kita belum kenal sebelumnya. Seorang prajurit, diawal karirnya selalu menghabiskan banyak waktu untuk berlatih perang, menguasai senjata, mengenal medan, berlatih strategi / cara melumpuhkan lawan, berlatih daya tahan dan survive ketika berada dalam keadaan tertekan, dll. Semua itu dilakukan sebagai persiapan dan strategi, ketika harus berhadapan dengan lawan yang sesungguhnya. Ketidaksiapan seorang prajurit di medan perang sangat berbahaya bagi dirinya dan juga timnya.

Membangun hubungan pribadi dengan Allah, sama artinya dengan latihan bagi seorang prajurit, sebelum pergi berperang. Ini adalah masa-masa dimana kita mulai belajar mengenal dan memahami Allah secara pribadi. Melalui saat teduh dan berdoa setiap hari, kita akan ditolong untuk mengalami damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal. Kemampuan untuk mendengarkan dan mengerti suara Allah akan ditajamkan hari demi hari. Bahkan Janji-janji Allah akan kita nikmati melalui proses ini. Tanpa kita sadari karakter-karakter kita mulai diubahkan, dan itu terjadi oleh kuasa Roh Kudus, bukan oleh kuasa yang lain. Kita diajar oleh Firman Allah langsung dan melihat bagaimana orang-orang kuat di jaman Perjanjian Lama dan Baru mengerjakan bagian mereka sebagai saksi Allah. Roh kita semakin kuat seiring pertumbuhan rohani kita. Ada kalanya Allah membiarkan suatu masalah terjadi, tetapi hal inipun tidak membuat orang yang mengenal Allah menjadi panik, malah meyakini bahwa pasti ada jalan keluar untuk masalah ini. Justru masalah demi masalah semakin menguatkan kebergantungannya pada Allah. Hari demi hari pengenalannya akan Allah terus ditambahkan. Hari demi hari juga dia semakin terampil bagaimana semestinya menggunakan Firman Allah.

Setelah Indra menikmati proses ini, tanpa dia sadari mulai tumbuh belas kasihan di hatinya untuk beberapa teman kuliahnya. Maka mulai banyak waktu dia gunakan untuk mendoakan Robert, Nico dan Desi. Robert dan Desi agamanya Kristen, tetapi gaya hidup mereka sangat tidak mencerminkan anak-anak Tuhan. Sementara Nico adalah orang fokus yang kebetulan memang teman dekat Indra. Indra memegang prinsip bahwa dirinya tidak boleh mendahului doanya untuk menjangkau teman-temannya ini. Setelah merasa cukup mendoakan mereka, sambil tetap terus berdoa, Indra mulai menunjukkan kasih yang lebih nyata lagi kepada mereka.

Jika dulunya hanya sebatas meminjamkan catatan kuliah atau mentraktir mereka dan kebaikan-kebaikan umum lainnya, maka kini teman-temannya ini mulai dibuat heran dengan perubahan watak dan perilaku Indra. Sampai di sini, Injil belum disampaikan secara langsung, tetapi Robert, Nico dan Desi sudah merasakan Injil melalui kehidupan Indra, meskipun mereka tidak tahu bahwa Injil yang membuat semuanya itu. Semakin hari, mereka semakin merasakan secara nyata kebaikan Indra, kasih yang lain dari yang mereka pernah rasakan sebelumnya. Mereka dibuat kagum dan mulai muncul daya tarik untuk mau bisa seperti Indra. Pintu sudah dibuka, selanjutnya terserah Indra...

Tentu saja tidak semua akan berjalan seindah ini. Adakalanya sudah bertahun-tahun berdoa dan mengasihi tetangga, bukannya mereka berubah tetapi kita yang malah tertipu, hanya karena mempercayai mereka. Atau sudah banyak petobat baru, tetapi mereka sulit bertumbuh dan malah kembali lagi ke kehidupan lama. Dan banyak lagi kekecewaan dan kesedihan lain yang dialami. Di mana Engkau di saat-saat seperti ini? 

Abraham tidak melihat dan mungkin juga tidak tahu bagaimana janji tentang bangsa yang besar itu digenapi. Musa dibuat pusing dengan kedegilan bangsa Israel dan akhirnya tidak diperkenankan melihat Tanah Perjanjian itu. Yesaya, Yeremia, dan banyak nabi lain tidak melihat bagaimana nubuatan-nubuatan mereka digenapi. Para Rasul, termasuk juga Paulus, tidak melihat bahwa Injil telah sampai ke tanah Jawa. Mereka hanya yakin bahwa itu akan terjadi. Orang-orang ini dan pahlawan-pahlawan iman lainnya juga telah melewati dan merasakan kesakitan, pergumulan dan tekanan hidup yang berat, penolakan, kekecewaan.

Tetapi keyakinan dan iman mereka tidak mampu dimatikan dengan penderitaan seperti itu. Biarpun secara jasmani mereka akhirnya mati, namun hidup mereka (yang telah diinjili, sehingga yang tampak adalah Injil itu sendiri) tetap hidup dan terus mempengaruhi orang-orang lain lagi, sampai sekarang! 

Kita harus meyakini bahwa apapun juga yang kita lakukan demi kemajuan Injil, adalah mendatangkan buah yang kekal. Mungkin kita seperti Abraham, tidak melihat buah dari pekerjaan kita, tetapi itupun bukan masalah bagi Allah. Dan bukan berarti juga bahwa pekerjaan kita tidak mendatangkan buah, karena bisa jadi orang lain yang melanjutkan pekerjaan kitalah yang menikmati buah itu, atau malah generasi berikutnya? Walahu’ alam. Tetap ada berkat bagi mereka yang bekerja. Dan kalau prosesnya berjalan demikian, bukankah kita semestinya bersyukur, karena kita dijagai dari kesombongan rohani yang justru berpotensi menghancurkan kita. Puji Tuhan bahwa Allah kita kreatif.

Sampai Ke Ujung Bumi

Dan jika ada di antara kita, yang mendapat panggilan khusus untuk menjangkau ke kota lain, suku lain, atau bangsa lain, istilahnya “sampai ke ujung bumi”, percayalah bahwa latihan-latihan rohani kita sangat menolong untuk mampu menjalankan Amanat Agung ini. Di ladang asing, tekanan yang kita hadapi tidak saja berat, tetapi juga aneh, unik dan ra umum. Kita bisa saja menghadapi sesuatu yang benar-benar beda, saya serius dengan hal ini! Semua itu mungkin, karena kita menghadapi lingkungan yang baru, budaya baru, gaya hidup yang baru, orang-orang yang mungkin juga beda ras dengan kita. Tetapi syukurlah bahwa latihan-latihan rohani kita sudah disetting Allah untuk mampu mengatasi perbedaan-perbedaan dan tekanan-tekanan yang seperti apapun juga. Seandainyapun tekanan yang kita hadapi terasa terlalu berat, kita tidak akan canggung atau ragu untuk berteriak lirih:”ya Abba, ya Bapa”, datang pada Allah yang seperti di Matius 11:28, dan mulai menikmati kelegaan yang diberikan Allah. Betapa indah Komandan kita itu. Bahkan ketika kita gagal (terutama untuk taat), maka kasih karuniaNya yang akan menghibur kita. Hubungan yang intim dengan Allah mulanya akan mendatangkan keuntungan bagi kita, karena Injil bekerja di dalam diri kita. Ketekunan dalam melakukan bagian ini memungkinkan kita mengetahui isi hati Allah yang sesungguhnya, dan memungkinkan kita juga untuk berkata “ya” bagi panggilanNya.

Sebagai penutup, saya mau mengingatkan bahwa seorang prajurit yang telah terlatih, tidak akan berhenti berlatih, biarpun sudah hebat dia. Tetapi dia akan terus berlatih, untuk berjaga-jaga dan supaya selalu siap seandainya serangan datang tiba-tiba. 

“Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik.
Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.”

(Ibrani 11:39, 40)


Dalam kasihNya,

Rudie Ariwibowo