27 Maret 2009

JADWAL KEGIATAN PEMUDA REMAJA BULAN MARET - MEI 2009 (KAMISAN)

BULAN : MARET 2009

Tema : KEMATIAN & KEBANGKITAN-NYA MENEGUHKAN KARYA PEMULIHAN ALLAH UNTUK SEMUA CIPTAAN

12 MARET 09
SubTema : RESPECT OTHERS
Pembicara : Ari Dinar
Bentuk Acara : SHARE
Koordinator : Mas Ari
SL : Ina

19 MARET 09
SubTema : MENGHORMATI WAKTU (TIME KEEPER)
Pembicara : Pdt. Dwi Aryanto
Bentuk Acara : GAME
Koordinator : Ari Dinar
SL : Ohok

26 MARET 09
SubTema : MENGHORMATI ALAM
Pembicara : Theo
Bentuk Acara : PERSEKUTUAN
Koordinator : Theo
SL : Novi

------------------------------------------

BULAN : APRIL 2009
Tema : MIRACLE (KEAJAIBAN)

02 APRIL 09
SubTema : MUKJIZAT ITU NYATA
Pembicara : Mbak Eni Ponco
Bentuk Acara : PERSEKUTUAN
Koordinator : Ari Dinar
SL : Putri

16 APRIL 09
SubTema : KEAJAIBAN LIDAH
Pembicara : Wahyu
Bentuk Acara : PERSEKUTUAN
Koordinator : Ari Dinar
SL : Lukas

23 APRIL 09
SubTema : KEAJAIBAN DOA
Pembicara : Mas Ari
Bentuk Acara : PA
Koordinator : Mas Ari
SL : Christin & Friends

30 APRIL 09
SubTema : KEAJAIBAN KASIH KARUNIA
Pembicara : Mas Teguh
Bentuk Acara : PERSEKUTUAN
Koordinator : Theo
SL : Nilan

------------------------------------------

BULAN : MEI 2009
Tema : SEKSUALITAS

07 MEI 09
SubTema : SEX EDUCATION
Pembicara : dr. Teguh, Sp.S
Bentuk Acara : DISKUSI
Koordinator : Theo
SL : Rida + Cenda

14 MEI 09
SubTema : PERGAULAN BEBAS
Pembicara : Pdt. Tyas + Psikolog
Bentuk Acara : SARASEHAN GABUNGAN
Koordinator : Mas Ari
SL : Mbak Heni

28 MEI 09
SubTema : IBLIS TIDAK TINGGAL DIAM
Pembicara : Mas Yoyok
Bentuk Acara : PERSEKUTUAN
Koordinator : Nilan
SL : Vici


25 Maret 2009

APA AJARANMU ???

Matius 5 :1-2
“Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:”


Seringkali dalam kehidupan kita, ketika kita akan melakukan atau akan mengerjakan sesuatu terkadang kita mengalami ketakutan atau kebimbangan. Misalnya ketika kita hendak membuat suatu acara untuk kegiatan sekolah, kita mengalami keraguan akan keberhasilannya. Karena itu panitia sering mengadakan rapat untuk mempersiapkan itu semua. Panitia mencoba membahas setiap keperluan dan hal-hal yang perlu dilakukan supaya kegiatan tersebut dapat berhasil dengan memuaskan.

Atau ketika kita hendak membangun rumah, kita sejak awal sudah merancang terlebih dahulu akan bentuk bangunan yang akan di bangun. Bahkan setiap rincian biaya akan diperhitungkan. Sehingga dalam membangun nantinya tidak ada kendala yang ditemui.

Dari dua hal tersebut diatas, nampak bahwa kita selalu merencanakan hal-hal yang ada dalam kehidupan kita. Mulai dari kehidupan pribadi kita, pekerjaan kita, bahkan dalam kehidupan sosialpun selalu kita rancang atau rencanakan. Supaya ha-hal yang terjadi nantinya tidak jauh melenceng dari kehidupan yang kita rencanakan.

Kotbah di bukit (Matius 5) merupakan awal dari pelayanan Yesus. Awal pelayanan yang menentukan akan keberhasilan. Yesus dalam awal-awal pelayananNya tidak merancangkan hal-hal yang besar. Justru yang Yesus lakukan adalah bergaul dengan banyak orang mulai dari nelayan hingga pelayan rumah ibadat (Mat 4: 18- 25). Dengan banyak bergaul dengan semua orang itulah, Yesus dapat diterima oleh banyak orang dan akhirnya mempunyai banyak pengikut pada awal pelayananNya.

Ketika Yesus melihat orang banyak itu (ay 1), Yesus menyadari bahwa Ia telah memiliki banyak pengikut. Dengan demikian Yesus memiliki kewajiban untuk mendidik atau memberi mereka pelajaran. Pelajaran yang Yesus ajarkan bukanlah bagaimana menyembuhkan penyakit, bukan bagaimana mengusir setan. Melainkan ajaran Yesus adalah pelajaran tentang kehidupan, pelajaran tentang pelayanan, pelajaran tentang mengasihi orang lain.

Bagaimana dengan Anda? Apa yang Anda ajarkan kepada orang lain dalam kehidupan Anda?

Dapatkah anda mengajarkan apa yang Yesus ajarkan? Namun sebelum itu, dapatkah Anda melakukan apa yang Yesus ajarkan?


RSH

24 Maret 2009

SULUR, 15 MARET 2009

Inilah foto-foto dan video pada acara Persekutuan Doa Bersama Kompa GKJ Purwodadi dengan Kompa GKJ Sulur di GKJ Sulur pada tanggal 15 Maret kemaren....


Praise & Worship



Penuh Penghayatan

Dimeriahkan oleh :

Candra & The Backbone

dan


Tina Toon

Pembicara :

Pdt. Wahyu (GKJ Sulur)


Galeri foto dan video selengkapnya akan segera dilauching. GBU.

23 Maret 2009

BURUNG GAGAK

Fernando, sebut saja begitu, boleh dibilang sudah jadi orang. Di usianya yang mendekati kepala lima ia duduk sebagai vice president sebuah perusahaan multinasional ternama yang bermarkas di kota besar. Di rumahnya yang megah di kawasan elite, Fernando hidup bahagia bersama istri dan ketiga anaknya.

Suatu kali Fernando merasa sangat rindu kepada ibundanya yang tinggal sendirian di kampung halaman, hanya ditemani seorang pembantu rumah tangga. Ketika rasa kangen sudah tak tertahankan, ia pun pulang ke kampung untuk menemui sang ibu tercinta.

Melihat anak kesayangannya muncul di hadapannya, sang ibu tak bisa menahan haru. Sudah cukup lama mereka tidak bertemu. Keduanya lalu saling menumpahkan rasa rindu. Mereka duduk di teras rumah sambil menikmati penganan dan minum teh. Ketika mereka sedang asyik mengobrol ke sana kemari, terdengarlah suara berkoak-koak seekor burung gagak yang bertengger di dahan pohon depan rumah.

Sang ibu bertanya, “Apa itu, Nak?”

“Burung gagak!” kata Fernando.

Burung itu masih terus berkoak.

“Apa itu, Nak?” ibunya bertanya lagi.

“Burung gagak, Bu!!” jawab Fernando dengan volume suara lebih keras.

“Apa itu, Nak?” kembali ibunya bertanya.

Buuu, itu burung gagak!!!” kata Fernando dengan nada setengah membentak.

Burung itu berpindah dahan tempat berpijak dan masih saja berkoak.

“Apa itu, Nak?” tanya ibunya tetap dengan nada tenang seperti sebelumnya.

“Apa Ibu sudah tuli?! Sudah berapa kali aku bilang, itu burung gagak!!!!” bentak Fernando dengan nada marah.

Lalu ibunya masuk ke dalam rumah. Sebentar kemudian sang ibu keluar lagi menemui Fernando sambil membawa sebuah buku harian yang sudah agak kumal. Dibukanya buku harian itu, lalu disodorkannya kepada Fernando untuk dibaca. Bunyi catatan itu begini, “Ketika Fernando berusia empat tahun, aku mengajaknya berjalan-jalan. Lalu terdengar suara burung gagak. Ia bertanya kepadaku, ‘Apa itu, Bu?’, dan kujawab, ‘Burung gagak, Nak!’ Ia mangajukan pertanyaan yang sama sebanyak 40 kali, dan kujawab dengan sabar sebanyak 40 kali juga.”


Diambil dari : Intisari Januari 2007

17 Maret 2009

NOSTALGIA KOMISI PEMUDA


Inilah beberapa foto masa lalu dalam suatu kegiatan Kompa GKJ Purwodadi :


Para Sesepuh



eeee... dipoto


tersipu malu



bercanda tawa


Gimana? keren2 kan wajah para pemuda GKJ Purwodadi di masa lalu?
Sebagai bonus ada sebuah foto gedung gereja lama kita :


tinggal kenangan

16 Maret 2009

JADWAL KEGIATAN PEMUDA DEWASA TAHUN 2009

1. SABTU, 28 MARET 09
Tema : PASANGAN HIDUP
Pembicara : Kel. Mas Edy, Kel. Teguh (Bagi berkat), Pak Dwi (Firman)
Bentuk Acara : TALK SHOW
Koordinator : Mas Ponco
Tempat : GKJ PURWODADI

2. MINGGU, 26 APRIL 2009
Tema : BERMASYARAKAT
Bentuk Acara : BAKTI SOSIAL: PENGOBATAN GRATIS DAN INSEMINASI BUATAN
Koordinator : Teguh, Heni KL
Tempat : PEPANTAN NGORI

3. SABTU, 30 MEI 2009
Tema : PEKERJAAN
Pembicara : Mas Untoro (Semarang)
Bentuk Acara : SEMINAR
Koordinator : Mas Ari
Tempat : ASPI YAKKUM

4. SABTU, 27 JUNI 2009
Tema : HPDA (HUBUNGAN PRIBADI DENGAN ALLAH)
Pembicara : Mas Agus Boy
Kesaksian : Heni Puspo
Bentuk Acara : PERSEKUTUAN
Koordinator : Yustri
Tempat : GKJ PURWODADI

5. SENIN, 20 JULI 2009
Tema : LINGKUNGAN
Pembicara : Pak Slamet DA, Pak Dibyo
Bentuk Acara : KEBAKTIAN PADANG
Koordinator : Mas Tatok
Tempat : GUA LOWO

6. MINGGU, 30 AGUSTUS 2009
Tema : HOBI
Bentuk Acara : LOMBA BERSAMA
MENGUNDANG MAJELIS BERSAMA REMAJA
Koordinator : Ari Dinar
Tempat : SMAK

7. SABTU, 26 SEPTEMBER 2009
Tema : OKULTISME
Pembicara : Temannya Mas Agus Boy (Salatiga)
Bentuk Acara : SEMINAR
Koordinator : Teguh
Tempat : GKJ PURWODADI

8. SABTU, 31 OKTOBER 2009
Tema : MPHB
Pembicara : Tim ME (Pak Tyas)
Bentuk Acara : TALK SHOW
Koordinator : Kristiyana
Tempat : CUCIAN PAK SISWADI

9. SABTU, 28 NOPEMBER 2009
Tema : BISNIS
Pembicara : Pak Ferri (Jajar)
Kesaksian: Mas Ponco, Mas Ari
Bentuk Acara : SHARING
Koordinator : Mas Tatok
Tempat : GKJ PURWODADI

10. Tanggal 18,19,20 DESEMBER 2009
RETREAT KHUSUS PEMUDA DEWASA
Koordinator : Mas Ari
Tempat : TAWANG MANGU (INRI)

SUSUNAN PENGURUS KOMISI PEMUDA GKJ PURWODADI

Think Tank(Creative Team): Mas Ponco, Mbak Thing, Mas Edi, Mas Teguh, Mbak Ari Dinar, Mas Tatok, Mas Ari

Koordinator (Ketua) :
 Rudie Ariwibowo (Mas Ari)
Sekretaris:
Heni Dian (Mbak Heni KL)
Bendahara:
Yawesti (Mbak Westi)

Tim Koordinator Bagian Dewasa:
 Teguh Eko (Mas Teguh)

Kristiyana Hary (Mas Kristiyana)

Yustriwani (Mbak Yustri)
Heni Dian (Mbak Heni KL)

Tim Koordinator Bagian Remaja:
 Theo Mahendra (Mas Theo)

Ari Dinar (Mbak Ari)

Andreas

Vici
Novi Astrilia (Novi)
Nilan

Tim Dana:
Ponco Adi (Mas Ponco)

Yawesti (Mbak Westi)

Haryono (Mas Haryono “Bang Tigor”)

Emanuel (Mas Eman)

Septa Winata(Mas Septa)

Tim Hubungan Masyarakat & Pemerhati :
Febri Nugroho (Mas Tatok)

Mas Edi
(Dibantu koresponden Tim Remaja dan Tim Dewasa)

Tim Pendoa:
Mbak Thing
Mbak Nuk

Mbak Heny SMEAK

Mas Tatok
Departemen TI :
Mas Kristiyana

Mas Teguh

Mas Herma

12 Maret 2009

RICK WARREN

Jika teman-teman masih ingat peristiwa pengukuhan Barack Obama menjadi Presiden Amerika Serikat, Nah....pendeta yang melayani doa pada acara tersebut adalah Rick Warren.

Siapakah Beliau, berikut sedikit keterangannya:


Dia adalah pendiri dan pendeta senior dari Gereja Saddleback, yang terletak di megachurch evangelis Lake Forest , California, saat ini kedelapan-gereja terbesar di Amerika Serikat (peringkat ini termasuk multi-situs gereja).

Ia juga merupakan bestselling pengarang Kristen banyak buku, termasuk panduan untuk pelayanan gereja dan agama Nasrani, The Purpose Driven Church , The Purpose Driven Life yang telah terjual lebih dari 30 juta kopi. Buku The Purpose Driven Life telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia juga diterbitkan oleh Gandum Mas.

Warren says he was called to full-time ministry when he was a 19-year-old student at California Baptist University.

for more information please visit
http://en.wikipedia.org/wiki/Rick_Warren
http://www.rickwarren.com/

07 Maret 2009

ARMAGEDDON KNIGHTS : Born of The Knight


Judul Buku : ARMAGEDDON KNIGHTS : Born of The Knight (Lahirnya Ksatria)
Pengarang : Lucky S Mamusung
Penerbit : Genesis One, Wiguna Selatan V / 10 Telp. 031 – 8713896 Surabaya 

Novel ini bukan novel fantasi biasa, tetapi merupakan fiksi rohani Kristen yang dibalut dengan kisah fantasi mengenai peperangan melawan kekuatan iblis.
Novel ini juga bukan novel manca negara, tetapi asli Indonesia punya.


Sinopsis :
Adalah Revel (Sebelumnya tidak diketahui nama aslinya karena secara misterius kehilangan memori masa lalunya, dalam novel disebut sebagai Aku) tiba di kota Kapernaum sebagai orang asing. Dalam pencarian jati dirinya, ia ‘dibaptis’ sebagai ksatria baru (metaneos) oleh seseorang yang misterius bernama Shemmer yang mengenalkannya dengan sosok Raja Avalon.

Kemudian ia terlibat dalam peperangan besar melawan bala tentara perang Azmaveth. Di Kota Astaroth ia menghadapi Feral dan Leon seorang diri sampai akhirnya ia bertemu dengan sahabat-sahabat barunya Eleazer dan Arel dari ordo Knight serta Helen dari ordo Rephael di Kota Eklesia, tujuan akhirnya di mana ia mendapatkan nama baru Revel, singkatan dari Ksatria Revelation.

Setelah kota Kapernaum dan Astaroth dihancurkan, Azmaveth menyerang Eklesia. Revel bersama sahabat-sahabatnya bertempur habis-habisan mempertahankan Eklesia dari serangan Naga-naga Behemoth, para Mamon, Asytoret dan Necros dengan mempersatukan kelima ordo di Eklesia yang sebelumnya saling bermusuhan : Knights, Arkhierus, Rephael, Evangelion dan Profet.

Akhir cerita Eklesia mengalami kejatuhan, Revel dan kawan-kawannya tidak bisa menyelamatkan Eklesia. Revel mati (?) (Tetapi cerita bersambung...)

Highly Recommended! Karena ceritanya bagus sekali...
Selain bisa membawa kita ke petualangan fantasi yang seru, yang disajikan dalam scene-scene perang yang top abiz, novel ini juga menguatkan iman kita akan perjuangan rohani di dalam Yesus.

NB :
  • ada bocoran kalo novel ini bakal ada sekuelnya. Judulnya ARMAGEDDON KNIGHTS : The Awakening
  • Penulis novel adalah salah satu motor penggerak dari majalah Kristen ‘CYCLE’ (Christian Youth Contemporary Lifestyle & Entertainment) yang bercita-cita ingin menyajikan sebuah majalah bernafaskan Kristiani namun kontemporer.

04 Maret 2009

DOA BAPA KAMI DALAM BAHASA ARAM



Inilah Doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Tuhan Yesus dalam bahasa aslinya (Bahasa Aram) :

Abwoon d'bwashmaya,
Nethqadash shmakh,
Teytey malkuthakh.
Nehwey tzevyanach aykanna d'bwashmaya aph b'arha.
Hawvlan lachma d'sunqanan yaomana.
Washboqlan khaubayn
aykana daph khnan shbwoqan l'khayyabayn.
Wela tahlan l'nesyuna.
Ela patzan min bisha.
Metol dilakhie malkutha wahayla wateshbukhta l'ahlam almin.
Ameyn.



Berikut ada beberapa versi dari youtube, silakan diklik : A, B, C, D, E

03 Maret 2009

MEMANDANG SEBUAH PEMBERIAN



Memberi mempunyai arti menyerahkan hak kita atau sesuatu yang menjadi milik kita kepada orang lain agar menjadi milik orang itu. Ini adalah definisi sederhana mengenai memberi. Jika saya mempunyai dua buah apel dan saya menyerahkan satu apel kepada Mas Tatok, sehingga Mas Tatok juga menikmati apel itu, maka saya sudah melakukan tindakan memberi. Semua orang dapat melakukan hal itu. Tetapi, bagaimana kita semestinya memandang dan mengerjakan sebuah pemberian (persembahan), terutama yang menyangkut hubungan kita dengan Allah?

Pemberian dalam konteks Tubuh Kristus

Allah mengajarkan makna sebuah “pemberian” bukan pada teorinya saja, tetapi Dia juga menunjukkan cara bagaimana memberi. Ingat Yohanes 3:16 ? Apa yang menjadi motivasi Allah dalam memberikan karuniaNya pada dunia? Kasih, kasih yang begitu besar dan memang itulah satu-satunya dasar bagi orang percaya untuk memberi. Kerelaan akan muncul manakala kasih ada pada seseorang. Tetapi, apa itu kasih? Kasih dapat diartikan mengusahakan seluas-luasnya keuntungan untuk orang lain dengan mengabaikan keuntungan diri sendiri. Karena sesungguhnya keuntungan kita adalah bahwa orang-orang yang kita kasihi diberkati Allah, semakin mengenal Allah, bertumbuh dalam watak-watak yang positif dan semakin bijaksana. 

Dalam kehidupan berjemaat, entah itu gereja, lembaga pelayanan, persekutuan bersama dan bentuk-bentuk lain, jalannya organisasi biasanya didukung oleh persembahan orang-orang yang terbeban untuk mendukungnya. 

Bangsa Israel, setelah keluar dari Tanah Mesir mendapat perintah dari Allah untuk tidak melupakan persembahan, yaitu korban-korban. Saya mencatat ada 5 macam korban yang harus ditaati untuk dipersembahkan, yaitu: korban bakaran, korban sajian, korban keselamatan, korban penghapus dosa, korban penebus salah. Di luar korban-korban ini ada juga persembahan yang berupa barang-barang. Dari persembahan itu, sebagian diperuntukkan bagi Harun dan anak-anaknya serta keturunan Lewi, yaitu mereka yang bertugas di Kemah Suci. Jadi Allah menjamin kehidupan Harun dan anak-anaknya serta orang-orang Lewi melalui banga Israel.

Dalam pelayanan kita, orang-orang yang bertugas dalam pelayanan secara full time mendapat pemeliharaan dari Allah, salah satu caranya adalah melalui persembahan dari orang-orang yang terbeban untuk mendukung pelayanan. 

Dalam persembahan selalu ada proyek-proyek yang menjadi sasaran persembahan, sehingga alokasi dana menjadi jelas untuk apa saja, misalnya: untuk pembangunan gereja, untuk beasiswa, untuk keluarga tertentu, dst. Namun demikan, perlu dipahami bahwa cara pandang kita adalah bahwa kita tidak sedang memberi pada proyek, melainkan kepada Allah. Jika saya sudah menetapkan bahwa setiap bulan saya akan memberikan sekian rupiah untuk proyek Keluarga Pdt. Tyas, maka saya harus memandangnya bahwa saya tidak sedang memberi kepada keluarga Pdt. Tyas, tetapi memberi kepada Allah. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi seandainya saya memandang bahwa sedang memberi kepada keluarga ini, apakah pemberian saya tetap tulus dengan dasar kasih, manakala saya sedang merasakan ketidaknyamanan ketika berhubungan dengan mereka? Pemberian adalah kepada Allah. Jika ini cara pandang kita, maka tidak ada lagi hal yang dapat mengganggu kemurnian kita.

Sebuah Pengorbanan

Suatu saat, Daud diminta nabi Gad untuk mendirikan mezbah bagi Tuhan ditempat pengirikan Arauna, orang Yebus (2 Samuel 24:18), berkenaan dengan murka Tuhan atas bangsa Israel karena kesalahan yang dibuat oleh Daud. Ketika Arauna melihat hal itu, maka dia bersedia memberikan secara gratis tempat pengirikannya dan lembu-lembunya beserta peralatan lain kepada Daud untuk dipakai sebagai korban bakarannya. Tetapi, apa jawab Daud? “Bukan begitu, melainkan aku mau membelinya dari padamu dengan membayar harganya, sebab aku tidak mau mempersembahkan kepada Tuhan, Allahku, korban bakaran dengan tidak membayar apa-apa” (24:24).

Daud tidak mau mempersembahkan korban tanpa dia mengorbankan sesuatu yang ada pada dirinya. Pemberian harus sampai pada titik kita merasakan sebuah pengorbanan atas apa yang kita miliki. Kita harus bisa merasakan sayang (eman = Jawa, red.). Jika dalam pemberian kita sudah sampai pada perasaan yang demikian, bisa dikatakan kita sudah memberikan yang terbaik. Orang akan merasa sayang jika apa yang terbaik dari yang dipunyainya hilang, diambil orang lain, atau tidak menjadi miliknya lagi. Sekali lagi Allah memberi teladan dalam memberikan yang terbaik, Dia tidak mengutus malaikatNya atau para serdaduNya, melainkan diriNya sendiri yang rela dikorbankan guna keselamatan manusia. 


Taat pada Allah

Waktu itu, Abraham hanya berkata pada Ishak: “Allah yang akan menyediakannya” (Kej. 22:8). Terkadang apa yang menjadi hambatan bagi kita untuk memberi adalah ketidakpercayaan kita pada kebaikan Allah. Kita susah untuk bisa mengerti dan percaya bahwa Allah yang benar-benar akan menolong kita dan memelihara kita. OK, mungkin bukan itu masalahnya, kita percaya dan sangat yakin bahwa Allah yang akan menolong dan memelihara kita, itu bagus. Tetapi bagaimana dengan ini: bahwa kita tidak suka dengan “cara” Allah menolong dan memelihara kita. Kita harus menanti, bahkan kadang-kadang sampai benar-benar perlu untuk “puasa”, harus rela tidak bisa makan di KFC dulu, beli kaos Billabong yang baru, sepatu baru, dan lain-lain yang baru. Ingat, bukan keinginan kita, melainkan kebutuhan kita yang akan Dia penuhi.

Jika memang kita perlu untuk “puasa” hari itu, berarti itu memang kebutuhan kita. Kesulitan kebanyakan orang adalah karena ketidakmauan mereka untuk bersyukur atas “cara” Allah, sehingga tidak suka dengan cara-Nya. Satu hal yang harus kita pahami adalah: bahwa Allah tidak akan membuat kita kekurangan atau mati kelaparan.

Sebuah refleksi mengenai respon Abraham saat diminta Allah untuk mengorbankan Ishak, dikisahkan bahwa Abraham menangis dan merasa tidak percaya bahwa Allah akan membuat permintaan yang demikian. Abraham mengalami pergumulan yang hebat dan terus menerus meratapi anaknya. Dia sangat tertekan sehingga tampak seperti seorang gila, yang terus menerus bicara dengan nada yang agak tinggi, tanpa lawan bicara. Mungkin ini sebuah respon yang biasa kita lakukan saat kita mendapati sebuah pilihan yang sulit. Namun, Abraham (yang disebut Bapa orang percaya) mengambil keputusan untuk taat pada Allah. Sebuah keputusan yang penuh risiko, mengingat bahwa dia akan kehilangan anak yang sangat disayanginya. Saya tidak percaya bahwa Abraham mengambil keputusan yang ceroboh dan bodoh, tetapi saya lebih percaya bahwa Abraham mengenal Allahnya sebagai Pribadi yang sanggup mengganti dukacitanya dengan sukacita yang melimpah, yang sanggup menjawab setiap janji-janji yang telah diucapkanNya.

Bagaimana dengan kita, masihkah kita berani mengklaim bahwa kita mengenal Allah, namun kita tidak mau percaya bahwa Allah sanggup:

- mengganti dukacita kita dengan sukacitaNya yang melimpah.
- menjawab janjiNya, bahwa Dia akan memenuhi segala kebutuhan kita.


Ketulusan

Apa yang salah dengan persembahan Ananias dan Safira? Bukankah tetap menjadi hak mereka untuk memberikan sekehendak hati mereka? Namun demikian, Allah tidak berkenan. “Jadi mengapa ada maksud di dalam hatimu untuk berbuat yang seperti itu?” kata Petrus. Ananias dan istrinya bukannya tidak mau memberi, namun mereka tidak tulus dalam melakukannya. Ada sebagian yang mereka tahan, dan bukan itu masalahnya, namun karena ada maksud tidak benar dalam hati mereka.

Ketulusan berhubungan dengan hati kita, hanya kita dan Allah yang tahu apa yang ada dalam hati kita. Hal yang lebih ironis lagi adalah bahwa manusia adalah makhluk nomor satu yang tidak dapat menjaga hatinya. Karena menjadi ruang tersembunyi yang tidak dapat dilihat, didengar dan dirasakan oleh sesamanya, maka iblis memilih untuk bermain di dalam hati kita. Betapa banyaknya kejahatan yang terjadi atau yang muncul melalui dan dalam hati kita, sehingga kita perlu untuk minta pertolongan Allah dalam menjaga kemurnian hati kita. Pemazmur dalam doanya berkata: Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku (Maz. 26:2).

Dalam pemberian dibutuhkan ketulusan, agar pemberian kita menjadi berkat bagi proyek yang kita tuju. Jika tidak demikian, maka sia-sia kita memberi karena tidak ada manfaatnya sama sekali.


Dukungan terhadap Visi Amanat Agung Kristus

Amanat Kristus yang terakhir sebelum Dia terangkat ke sorga, seperti yang tercatat pada Matius 28:19 – 20 adalah: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Para murid mendapat tugas ini, demikian juga orang percaya sekarang ini. Untuk melaksanakan visi ini diperlukan banyak pengorbanan, diantaranya biaya-biaya untuk menjangkau mereka yang belum mengenal Injil. Dimulai dari proses mengutus, menginjili, meneguhkan dan memperlengkapi sampai kemudian pada pengutusan orang-orang yang telah diperlengkapi. Selain itu, dibutuhkan juga orang-orang yang yang bersedia sepenuh waktu untuk fokus pada pekerjaan ini, tujuannya agar dapat mencurahkan segenap hidup dan pikirannya untuk orang-orang dan mengembangkan orang-orang itu. Contoh orang-orang ini adalah: pendeta, misionaris, staff fulltimer, dll. Kebutuhan hidup mereka dipenuhi dari persembahan jemaat atau orang-orang yang bersedia mendukungnya.

Persembahan, terutama diperuntukkan bagi proyek-proyek yang berhubungan dengan pelaksanaan visi AAK. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untuk terus setia dengan bagian kita untuk terus memberi agar semakin banyak orang-orang yang menjadi murid Kristus.


kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri demikianlah firman TUHAN :Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."
(Kejadian 22:16-18)

 



Dalam kasihNya,


Rudie Ariwibowo